MAKALAH
Praktikum
Sistem Operasi
MODUL
VIII
(Manajemen Perangkat Keras)
Disusun
oleh :
Nama :
|
Agustina
Rohmawati
|
NIM :
|
20160810085
|
Prodi :
|
Teknik Informatika
|
LABORATORIUM
KOMPUTER
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
Jalan Cut Nyak Dhien
Cijoho Kuningan
2017
Manajemen Perangkat Keras
DASAR TEORI:
1 FILE PERANGKAT KERAS
/dev berisi file device (perangkat) yang merupakan
aspek penting pada sistem
file Linux. /dev/cdrom dan /dev/fd0 merupakan drive
CD-ROM dan floppy pada
komputer Anda. Kita dapat melkaukan akses read dan
write pada perangkat. Sebagai
contoh /dev/dsp merupakan perangkat speaker. Sembarang
data yang ditulis ke file ini
akan dialihkan ke speaker. ’cat /boot/vmlinuz >
/dev/dsp’ menyebabkan kita dapat
mendengarkan suara dari speaker. Untuk mencetak file
dapat dikirim ke perangkat
/dev/lp0. Mengirim data ke dan membaca data dari
/dev/ttyS0 akan menyebabkan
komunikasi
dengan perangkat modem.
Mayoritas device berupa block device atau character
device. Block device
adalah device yang menyimpan atau membawa data,
character device adalah device
yang mengirim atau transfer data. Sebagai contoh,
diskette drive, hard drive dan CDROM
drive adalah block device, seda ngkaan serial port,
mouse dan paralel printer
adalah character device.
Beberapa file perangkat yang umum digunakan yang perlu
diingat adalah :
/dev/ttyS0 (First communication port, COM1) : First
serial port (mouse, modem)
/dev/psaux (PS/2) : PS/2 mouse connection (mouse,
keyboard)
/dev/lp0 (First printer port, LPT1) : First parallel
prot (printer, scanner dsb)
/dev/dsp (First audio device) : sound card, digitized
voice dan PCM
/dev/usb (USB Device) : node USB device
/dev/sda (C:/SCSI device) : First SCSI de vice (HDD,
Memory stick, external mass
storage device seperti CD-ROM pada laptop)
/dev/scd (D:\, SCSI CD-ROM device) : First SCSI CD-ROM
device
/dev/js0 (Standard gameport joystick) : First joystick
device
Device didefinisikan sebagai tipe seperti block atau
character dan nomor mayor
dan minor. Nomor mayor digunakan untuk melakukan
katagori device dan nomor
minor untuk mengidentifikasi tipe device khusus.
Sebagai contoh, semua IDE device
dihubungkan dengan primary controller mempunyai nomor
mayor 3. Perangkat master
dan slave, didefinisikan lebih jauh dengan nomor
minor. Terdapat dua nomor sebelum
tanggal yang tercetak. Jika kita lakukan perintah ls
–l /hd* maka akan terlihat nomor
mayor untuk perangkat hda dan hdb adalah 3. Nomor
minor berubah untuk setiap
partisi tertentu. Kita dapat selalu membuat perangkat
menggunakan skrip MAKEDEV
dimana akan diletakkan pada directory /dev.
# MAKEDEV *
2 PERINTAH MOUNT dan UMOUNT
Sebelum menggunakan sistem file, harus di-mount
terlebih dahulu. Kemudian
sistem operasi dapat mengerjakan penyimpanan file.
Karena semua file UNIX berada
pada satu pohon direktori, operasi mount akan terlihat
seperti isi dari sub direktory yang
ada pada sistem file yang sudah dilakukan mounting.
Contoh perintah mount
$ mount /dev/hda2 /home
$ mount /dev/hda3 /usr
Perintah mount mempunyai 2 argumen, argumen pertama
adalah file device yang
berhubungan dengan disk atau partisi dari sistem file.
Argumen kedua adalah direktory
yang dimounting. Perintah diatas berarti bahwa
”/dev/hda2 dilakukan mounting ke
/home” begitu juga dengan /usr. Perbedaan antara file
device /dev/hda2 dan direktory
mount /home adalah file device memberikan akses ke isi
disk mentah, direktory mount
memberikan akses ke file dari disk. Direktory mount
disebut mount point.
Linux mendukung beberapa tipe sistem file. Mount akan
menebak tipe dari
sistem file. Opsi –t fstype akan memberikan
spesifikasi tipe sistem flie. Sebagai
contoh, untuk mount floppy MS-DOS, dapat menggunakan
perintah berikut :
$ mount –t msdos /dev/fd0 /floppy
Sistem file root dilakukan mounting pada waktu
booting. Jika sistem file root
tidak dapat dimounting, sistem tidak dapat melakukan
booting. Nama sistem file
dimounting sebagai root. Sistem file root mula-mula
bersifat read-only. Skrip startup
kemudian menjalankan fsck untuk melakukan verifikasi
validitas dan jika tidak ada
permasalahan, dilakukan mounting lagi sehingga write
diperbolehkan. Fsck tidak boleh
dijalankan pada saat sistem file dimounting, karena
setiap perubahan ke sistem file saat
fsck berjalan mengakibatkan kesalahan. Bila sistem
file root dimounting read-only saat
dilakukan pengecekan, fsck dapat memperbaiki
permasalahan.
Jika sistem file tidak diperlukan untuk dimounting,
dapat dilakukan unmounting
dengan perintah umount. Perintah umount mempunyai satu
argumen berupa file device
atau mount point. Sebagai contoh untuk unmount
direktory pada contoh diatas dapat
digunakan perintah
$ umount /dev/hda2
$ umount /usr
Kita dapat melihat perangkat floppy da n mount point
yang diijinkan pada
/etc/fstab.
$ cat /etc/fstab
/dev/fd0 /mnt/floppy auto rw,user,noauto 0 0
/dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 ro,user,noauto 0 0
/dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 0 0 0
Kolom terdiri dari file device, directory mounting,
tipe sistem file, opsi, frekuensi
backup, fsck pass number (0 berarti tanpa cek). Opsi
noauto menghentikan mounting
yang dilakukan secara otomatis jika sistem dimulai
(misalnya menghentikan mount –a).
Opsi user mengijinkan sembarang user melakukan
mounting sistem file dan karena
alasan keamanan, eksekusi program tidak diijinkan
(normal atau setuid)
Jika ingin menyediakan akses ke beberapa tipe floppy,
perlu diberikan beberapa
mount point. Setting berbeda untuk setiap mount point.
Seba gai contoh untuk
memberikan akses ke floppy MS-DOS dan ext2, dilakukan
perubahan baris pada
/etc/fstab :
/dev/fd0 /dosfloppy msdos user,noauto 0 0 /dev/fd0
/ext2floppy
ext user,noauto 0 0
PERCOBAAN:
1. Pada percobaan ini setiap mahasiswa harus membawa
sebuah floppy disk dan atau
CDROM
2. Login sebagai user.
3. Bukalah Console Termina l dan lakukan
percobaan-percobaan di bawah ini
kemudian analisa hasil percobaan.
4. Selesaikan soal-soal latihan.
Percobaan 1 :
Melihat perangkat pada sistem komputer
Percobaan 2 :
Menangani Removable Media
1. Melihat daftar perangkat yang ada pada sistem file
utama. Perhatikan titik
mount untuk perangkat floppy dan CDROM. Perhatikan
opsi yang ada
jelaskan maksudnya.
$ cat /etc/fstab
2. Cobalah melakukan mounting pada floppy disk
$ mount /dev/fd0 /mnt/floppy
$ cd /mnt/floppy
$ ls –l
3. Agar semua perubahan data tertulis pada floppy dan
mengambil floppy disk dari
sistem file gunakan perintah umount.
$ cd
$ umount /mnt/floppy
4. Lakukan hal yang sama untuk perangkat CDROM.
1. Melihat daftar perangkat. Perhatikan apakah
perangkat-perangkat yang
disebutkan pada dasar teori terdapat pada komputer
anda. Perhatikan tipe
perangkat berupa block device atau character device.
Apa yang membedakan
suatu perangkat merupakan block device atau character
device?
$ ls –l /dev
2. Perhatikan nomor mayor dan minor pada perangkat
hard disk Anda. Apa
maksudnya ?
$ ls –l
/dev/hd*
Percobaan 3 :
Melakukan format MSDOS pada floppy
1. Linux dapat membaca dan menulis dengan format MSDOS
maupun Linux.
Untuk menggunakan floppy MS, dapat digunakan perintah
MS -DOS dengan
didahului huruf ”m”. Misalnya, ”mdir a:” akan melihat
daftar file pada drive a,
”mcopy” melakukan copy file, ”mdel” melakukan
penghapusan file. Lakukan
format floppy dengan perintah
$ fdformat /dev/fd0H1440
$ mformat
a:
2. Cobalah melakukan list directory, copy dan delete
file
$ mdir a:
$ mcopy <namafile> a:
$ mdel
a:/<namafile>
3. Lakukan pembuatan direktory pada floppy dengan
perintah mmd, copy file
dengan mcopy, delete file dengan mdel, pindah
directory dengan mcd dan
melihat isi
directory dengan mdir.
4. Lakukan format floppy disk menggunakan perintah
mkfs
$ mkfs –t
msdos /dev/fd0
5. Sebelum menggunakan floppy yang sudah terformat la
kukan mounting sistem
file
$ mount
/mnt/floppy
6. Untuk melihat apakah floppy sedang digunakan
ketikkan
$ df
7. Lakukan unmount terhadap floppy disk.
$ umount
/mnt/floppy
Sumber :
http://dymand-informatika.blogspot.co.id/2012/03/linux-praktikum-9-manajemen-perangkat.html
Komentar
Posting Komentar